28 Desember 2010
Inspiration : Hari ibu
Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka, ia bertanya kepada Tuhan. "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku disana?". Tuhanpun menjawab. "Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu."
Si kecil bertanya lagi, "Tapi, disini, di surga ini, aku tak berbuat apa-apa,kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia. Tuhan pun menjawab, "Tak apa. Malaikatmu itu, akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia." Namun si kecil bertanya lagi,"Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai? Tuhan pun menjawab, "Malaikatmu itu akan membisikkanmu kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar ada disampingmu dan dengan kasihnya, dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia."
Si kecil bertanya lagi, "Lalu, bagaimana jika aku ingin berbicara padamu, ya Tuhan?"
Tuhan pun kembali menjawab, "Malaikatmu itu, akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu, dan mengajarkanmu untuk berdoa." Lagi-lagi, si kecil menyelidik. "Namun, aku mendengar, disana, ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku? Tuhanpun menjawab. "Tenang, malaikatmu, akan terus melindungimu,walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia, sering akan melupakan kepentinganya sendiri untuk keselamatanmu."
Namun, si kecil kini malah sedih, "Ya Tuhan, tentu aku akan sedih jika tak melihat-Mu lagi. Tuhan menjawab lagi, "Malaikatmu, akan selalu mengajarkamu keagungan-Ku, dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu, Aku akan selalu ada disisimu."
Hening. Kedamaianpun tetap menerpa surga. Namun, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. "Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong, sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku...."
Tuhanpun kembali menjawab. "Nama malaikatmu tak begitu penting.
Kamu akan memanggilnya dengan sebutan: Ibu..."
Sumber : www.kumpulancara.com
Label: Motivation
haii... ^^ First of all, Iyit pengen ngucapin merry christmast dulu nih buat yang merayakannya. Kemarin tanggal 25 Desember umat Kristiani merayakan Natal kan?? Sorry telat yah teman-teman.^^
Btw, dah lama banget yah Iyit ga ngeblog. Ada berbagai alasan nih.
1. Tugas numpuk
2. Ulangan numpuk
3. Banyak kegiatan
Klo diliat-liat, kayaknya kebanyakan karena sekolah ya?? XD Tapi sudahlah, mari kita lupakan sejenak tentang sekolah. hihihi.. ^^
Memasuki minggu ke 2 liburan, kerjaan Iyit tiap hari cuman nonton, ol, nonton, ol. hhh... Beginilah nasib anak yang liburan dirumah (baca : dengan mimik wajah kecewa dan mendesah) XD
Ok deeh. Karena sudah tidak tau mau bicara apa lagi, kita akhiri dulu yah. Gud byee.. :p
Label: Curhat
31 Oktober 2010
Seekor belalang lama terkurung dalam satu kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya, dengan gembira dia melompat-lompat menikmati kebebasannya.
Di perjalanan dia bertemu dengan belalang lain, namun dia heran mengapa belalang itu bisa lompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran dia bertanya,
“Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh dariku,padahal kita tidak jauh berbeda dari usia maupun ukuran tubuh?” Belalang itu menjawabnya dengan pertanyaan,
“Dimanakah kau tinggal selama ini? Semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan.”
Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang telah membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.
Sering kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang tersebut. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan teman,tradisi, dan semua itu membuat kita terpenjara dalam kotak semu yang mementahkan potensi kita.
Sering kita mempercayai mentah-mentah apa yang mereka voniskan kepada kita tanpa berpikir dalam bahwa apakah hal itu benar adanya atau benarkah kita selemah itu? Lebih parah lagi, kita acap kali lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.
Tahukah Anda bahwa gajah yang sangat kuat bisa diikat hanya dgn tali yang terikat pada pancang kecil? Gajah sudah akan merasa dirinya tidak bisa bebas jika ada “sesuatu” yang mengikat kaki nya, padahal “sesuatu” itu bisa jadi hanya seutas tali kecil…
Sebagai manusia kita mampu untuk berjuang, tidak menyerah begitu saja kepada apa yang kita alami. Karena itu, teruslah berusaha mencapai segala aspirasi positif yang ingin kita capai. Sakit memang, lelah memang,tapi jika kita sudah sampai di puncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar. Pada dasarnya, kehidupan kita akan lebih baik kalau kita hidup dengan cara hidup pilihan kita sendiri, bukan dengan cara yang di pilihkan orang lain untuk kita.
Label: Motivation
“Yang meninggal ada 3 orang, yang pertama seorang gadis perempuan berusia sekitar 5 tahun, kedua seorang kakek berusia sekitar 60-70 tahun. Yang satunya lagi mukanya sulit diidentifikasi karena sudah hancur terkena beling kaca. Tetapi, dilihat dari jenis kelamin dan bentuk tubuh. Sepertinya seorang pemuda berusia sekitar 20-25 tahun. Dan sisanya korban luka-luka dari jumlah keseluruhan hanya ada 2 pemuda dan mereka tidak ada yang bisa berbahasa Indonesia atau mengaku bernama Rendi.”
Kata-kata itu terus terngiang di telinga Gea. Bila Rendi tidak ada di antara korban luka. Artinya pemuda yang meninggal itu..... Rendi. Gea merinding. Bagaimana mungkin. Ia duduk di sebelah Rendi. Tetapi, tidak mendapat pecahan beling sedikit pun. Tidak mungkin, tidak mungkin. Gea menangis. Saat itu ia sedang sendirian di kamar pasiennya. Keadaannya sudah membaik. Tetapi, ia masih sedih. Rendi. Seorang sahabatnya, yang memberikan sebuah titik terang baginya di dunianya yang gelap. Sekarang sudah tidak ada. Sungguh sulit dipercaya. Tiba-tiba ia teringat sebuah kotak yang diberikan orang tuanya beberapa hari yang lalu setelah ia sadar. Ia mengambil kotak itu dari laci. Dan menatapnya.
“Mama nemuin ini di kantong jaket kamu. Tapi, mama ngga berani buka. Mama pikir lebih baik kamu yang buka saja." Kata mamanya saat itu.
Perlahan Gea membuka kotak itu. Dilihatnya sebuah bros yang sangat indah. Seperti sebuah permata yang bersinar. Dan ada sepucuk surat. Dibukanya surat itu dan dibacanya.
Gea.... Mungkin saat kamu baca surat ini aku udah ga ada di samping kamu. Mungkin sekarang kamu sudah tidur di atas ranjangmu yang hangat dan empuk. Tapi, ngga apa-apa. Aku cuman mau bilang. Makasih atas segala yang kamu kasih ke aku selama ini. Makasih atas persahabatan tulus yang kamu berikan ke aku. Aku ngga pernah punya sehabat sebelum ini. Aku berasal dari keluarga miskin. Tetapi, aku dapat beasiswa di sekolah elit. Dan tidak ada satu pun temanku yang menganggap aku ada. Maafkan aku, aku tidak memberitahumu dari awal. Aku takut kehilangan kamu. Sahabat aku. Aku harap bros ini bisa kamu simpan. Bros ini nenekku berikan padaku saat aku berusia 12 tahun. Ia ingin aku memberikan ke orang yang benar-benar aku sayangi. Dan aku pikir kamu orang yang tepat. Semoga kamu suka.
Rendi
“Rendi. Aku ngga malu punya sahabat kayak kamu. Aku sayang ma kamu. Ga peduli kamu semiskin apa. Kamu tetap sahabatku. Kamu ngasih aku sebuah titik terang di dalam duniaku yang gelap. Aku memang kurang bersyukur atas apa yang aku miliki. Makasih buat semua yang kamu beri. Kamu bagaikan sebuah permata yang berharga buatku. Sama seperti bros ini.” batin Gea.
TAMAT
Label: Cerpen
Gea dan Rendi sedang berada di dalam sebuah bis yang melaju kencang. Mereka duduk sambil tertawa riang.
“Hhhh.... Ngga nyangka aku udah pergi seharian. Rasanya cape banget. Akhirnya mau pulang juga,” kata Gea riang.
“Udah ga kepikiran masalah tadi kan?” tanya Rendi.
“Ngga kok. Aku pikir kata-kata kamu bener juga. Aku bakal nurutin saran kamu.”
Tiba-tiba Rendi dan Gea merasakan dorongan yang sangat kuat. Seketika itu juga mereka terlempar ke sana sini di dalam mobil bis itu. Gea melihat banyak sekali penumpang bis yang juga terlempar seperti mereka. Sesaat Gea merasakan sakit yang luar biasa di seluruh tubuhnya. Setelah itu, pandangannya menjadi gelap.
***
Gea membuka matanya yang terasa berat. Matanya sayup-sayup. Dilihatnya wajah seseorang yang makin lama makin jelas.
“Mama?” kata Gea dengan suara hampir tak terdengar.
“Iya sayang. Ini mama.” kata mamanya dengan suara menahan nangis.
“Sakit ma... Sakit... Badan Gea sakit....”
“Mana yang sakit, sayang?” kata mamanya dengan mata berkaca-kaca.
“Yi sheng! Yi sheng! Kuai lai! Wo de hai zi xing le.” teriak papa Gea.
Dokter segera datang dan memeriksa keadaan Gea. Setelah itu, ia memberitahu Papa Gea tentang keadaan anaknya. Papa Gea menghembuskan nafas lega.
“Gea kenapa pa?”
Papanya menjelaskan ke Gea. Bahwa bis yang diitumpanginya untuk pulang ditabrak truk dari samping dan jatuh terguling. Hanya ada 3 korban tewas, sisanya luka-luka dari ringan sampai berat. Gea sendiri mengalami luka yang cukup berat dan sudah tidak sadarkan diri selama 3 hari. Gea menganga mendengar penjelasan ayahnya.
“Rendi... Rendi gimana Pa?” tanya Gea.
“Rendi? Siapa itu?”
“Rendika Pa. Nama mandarinnya.... Gea ga tau. Yang jelas Gea lagi sama dia waktu di bis itu. Dia gimana keadaannya?” kata Gea panik.
“Tenang Gea. Mama akan suruh orang cari tahu. Kamu tenang yah.” Kata mamanya menenangkan.
Gea tidak tenang, ia merasakan firasat buruk.
Bersambung....
Label: Cerpen
Hari sudah menjelang siang ketika Gea bangun. Ia keluar dari kamarnya dan melihat rumahnya sudah kosong. Ia menuju meja makan dan melihat meja makannya sudah terisi oleh makanan dan ada sepucuk surat. Ia membukanya.
Gea, papa dan mama pergi kerja dulu. Maaf ya belum sempat ngobrol dengan kamu. Kami hari ini pulang rada malam. Ada meeting. Kamu makan sarapan yang sudah mama siapkan. Makan siang dan malam beli aja.
Salam sayang,
Mama dan papa
Gea mendengus. “Apaan salam sayang? Bull shit!” batinnya. Ia pun memakan sarapan itu dan memutuskan untuk mandi dan pergi ke mall melepas kebosanannya.
***
Gea melangkah letih. Sudah beberapa jam ia berputar di mall ini. Tapi, tetap saja kegundahannya tidak terobati. Ia pun memilih duduk di kursi yang ia temukan sambil memijat-mijat kakinya.
“Hai! Lagi ngapain kamu?” kata Rendi riang. Gea kaget dan menoleh, “Rendi! Ngapain kamu di sini?”
“Jalan-jalan dong. Bosen nih di asrama, sekolah belum mulai lagi. Jadi mending jalan-jalan. Betul ga? Kaki kamu kenapa?” tanya Rendi sambil duduk di sebelah Gea.
“Ngga apa-apa kok. Cuman cape aja abis muter-muter.”
“Ooohhhh... Gimana kalau kita minum kopi aja di kafe?”
***
Rendi dan Gea duduk di meja dekat sebuah kaca di dalam sebuah kafe. Seorang pelayan membawakan dua cangkir kopi. Setelah meletakkannya, pelayan itu pun berlalu dari sana. Rendi melihat Gea yang hanya mengaduk-ngaduk cangkir kopinya dengan pandangan kosong dan tidak bersemangat tanpa meminumnya.
“Lagi ada masalah?” tanya Rendi akhirnya.
“Mmmm... Ngga kok.” kata Gea terbangun dari lamunannya.
“Ngga mungkin. Kamu ga seceria biasanya. Cerita aja. Siapa tau aku bisa bantu.” pinta Rendi.
Dengan enggan Gea menceritakan kisahnya. Bagaimana ia tidak mendapat kasih sayang dari orangtuanya yang sibuk bekerja. Orangtuanya selalu sibuk. Waktu kecil, di ulang tahun ke enamnya, ia merayakan pesta ulang tahun. Orang tuanya janji akan pulang cepat, tetapi saat waktunya sudah tiba orang tuanya tak kunjung pulang. Gea kecil tidak mau memulai pestanya hingga 3 jam dari waktu yang ditentukan. Akibatnya, satu-persatu tamunya pergi meninggalkan Gea kecil yang menangis sendirian di sofa ruang tamu. Keesokan harinya, orang tua Gea bahkan tidak mengucapkan kata maaf sekalipun. Sejak saat itu, Gea mulai membenci kedua orang tuanya.
“Menurutku, orang tua kamu ngga sepenuhnya salah loh.” Kata Rendi saat cerita Gea berakhir.
“Kenapa? Dari dulu mereka ngga pernah peduli sama aku. Aku selalu ditinggal sendirian. Aku selalu ga dihargain.”
“Gea, coba kamu pikir. Bagaimana hidup kamu sekarang? Kamu hidup enak. Makan enak, pakaian banyak, hp punya, rumah mewah, saat di Jakarta kamu punya rumah yang tak kalah mewahnya dengan yang di sini, makanannya pun tidak kalah enaknya, kamu punya sopir, punya mobil. Hidup kamu ngga menderita.”
“Tapi, Ren. Apa artinya semua itu tanpa kasih sayang orang tua? Aku lebih milih untuk jadi orang miskin tapi disayangi daripada kaya tapi tidak disayangi.”
“Kalau kamu jadi orang miskin. Apa kamu bisa makan? Untuk kamu makan sebutir nasi pun belum tentu dapat sehari. Kamu bisa kurang gizi, tidur di tempat tidak nyaman. Kamu akan menderita. Tapi, sekarang? Kamu ngga ngalamin semua itu. Kenapa? Orang tua kamu kerja keras untuk kamu. Kamu pikir mereka senang sibuk seperti itu? Ngga! Cape banget Gea kerja dari pagi sampai malam itu. Butuh tenaga banyak. Tapi, mereka rela buat ngelakuin itu demi kamu. Mereka ingin kamu dapat yang terbaik.”
“Tapi, mereka ngga peduli ma aku, Ren.”
“Apa kamu pernah ngomong ke mereka? Kamu pernah bilang kalau kamu sedih ditinggal seperti itu? Ngga kan? Kalau kamu ngga bilang mereka mana bisa tau. Mereka pikir kamu bahagia dengan uang yang mereka dapat susah payah.”
“Tapi kan....” kata Gea.
“Komunikasi Gea. Kamu kurang komunikasi dengan mereka,” potong Rendi.
Gea berpikir sejenak mencoba mencerna kata-kata Rendi.
Bersambung....
Label: Cerpen
24 Oktober 2010
Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya.
Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama, ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba minum ini, dan katakan bagaimana rasanya.", ujar Pak tua itu. "Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu. sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum, la. lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air. mengusik ketenangan telaga itu. "Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah." Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi. "Bagaimana rasanya?". "Segar", sahut tamunya. "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi. "Tidak", jawab si anak muda.
Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. la lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. Tapi kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.
Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. "Hatimu, adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.
Sumber : kumpulancara.com
Label: Motivation
Disuatu sore hari pada saat aku pulang kantor dengan mengendarai sepeda motor, aku disuguhkan suatu drama kecil yang sangat menarik, seorang anak kecil berumur lebih kurang sepuluh tahun dengan sangat sigapnya menyalip disela-sela kepadatan kendaraan disebuah lampu merah perempatan jalan di Jakarta .
Dengan membawa bungkusan yang cukup banyak diayunkannya sepeda berwarna biru muda, sambil membagikan bungkusan tersebut ,ia menyapa akrab setiap orang, dari Tukang koran, Penyapu jalan, Tuna wisma sampai Pak polisi.
Pemandangan ini membuatku tertarik, pikiran ku langsung melayang membayangkan apa yang diberikan si anak kecil tersebut dengan bungkusannya, apakah dia berjualan? Kalau dia berjualan apa mungkin seorang tuna wisma menjadi langganan tetapnya atau…, untuk membunuh rasa penasaran ku, aku pun membuntuti si anak kecil tersebut sampai diseberang jalan, setelah itu aku langsung menyapa anak tersebut untuk aku ajak berbincang-bincang.
"De, boleh kakak bertanya?"
"Silahkan kak."
"Kalau boleh tahu yang barusan adik bagikan ke tukang koran, tukang sapu, peminta-minta bahkan pak polisi, itu apa?"
"Oh… Itu bungkusan nasi dan sedikit lauk kak, memang kenapa, kak?"
Dengan sedikit heran, sambil ia balik bertanya. "Oh.. tidak! Kakak cuma tertarik cara kamu membagikan bungkusan itu, kelihatan kamu sudah terbiasa dan cukup akrab dengan mereka. Apa kamu sudah lama kenal dengan mereka?"
Lalu ,Adik kecil ini mulai bercerita, “Dulu, aku dan ibuku sama seperti mereka hanya seorang tuna wisma,setiap hari bekerja hanya mengharapkan belaskasihan banyak orang, dan seperti kakak ketahui hidup di Jakarta begitu sulit, sampai kami sering tidak makan, waktu siang hari kami kepanasan dan waktu malam hari kami kedinginan ditambah lagi pada musim hujan kami sering kehujanan, apabila kami mengingat waktu dulu, kami sangat-sangat sedih, namun setelah ibu ku membuka warung nasi, kehidupan keluarga kami mulai membaik."
Maka dari itu ibu selalu mengingatkanku, bahwa masih banyak orang yang susah seperti kita dulu, jadi kalau saat ini kita diberi rejeki yang cukup, kenapa kita tidak dapat berbagi kepada mereka.
Yang ibuku selalu katakan “hidup harus berarti buat banyak orang“, karena pada saat kita kembali kepada Sang Pencipta tidak ada yang kita bawa, hanya satu yang kita bawa yaitu Kasih kepada sesama serta amal dan perbuatan baik kita, kalau hari ini kita bisa mengamalkan sesuatu yang baik buat banyak orang, kenapa kita harus tunda.
Karena menurut ibuku umur manusia terlalu singkat, hari ini kita memiliki segalanya, namun satu jam kemudian atau besok kita dipanggil Sang Pencipta, Apa yang kita bawa?. Kata-kata adik kecil ini sangat menusuk hati ku, saat itu juga aku merasa menjadi orang yang tidak berguna, bahkan aku merasa tidak lebih dari seonggok sampah yang tidak ada gunanya,dibandingkan adik kecil ini.
Aku yang selama ini merasa menjadi orang hebat dengan pendidikan dan jabatan tinggi, namun untuk hal seperti ini, aku merasa lebih bodoh dari anak kecil ini, aku malu dan sangat malu. Yah.. Tuhan, Ampuni aku, ternyata kekayaan, kehebatan dan jabatan tidak mengantarku kepada Mu
Terima kasih adik kecil, kamu adalah malaikat ku yang menyadarkan aku dari tidur nyenyak ku.
"Hidup akan berarti jika kita mau membagikan sesuatu untuk orang lain dan tidak hanya fokus untuk menyenangkan diri kita sendiri "
Sumber : ceritayangmemotivasi.blogspot.com
Label: Motivation
6 Oktober 2010
Read this...
There's a father who loves his son so much. He has everything, he is very rich. His son know that his father loves him so much.
One day, when the boy celebrates his birthday. The boy wants his father gives him a sport car. He is sure that his father will give him that car. But, his father doesn't say anything.
The birthday is coming. But the father just gives a book for his son....
The boy is surprise, he's very angry and throw the book away. He leaves his house to tries to get that car by himself. His father tries to call him, but he doesn't answer the call.
Day by day passed by, the boy gets a letter. The letter say that his father die. :( He comes back to his house and his father's notary give him a key. The boy open the strong-box with the key, then he sees the book that he threw away. Next to the book, there's so much money, diamond, etc. That can make him live happilly.
He's curious about the book. And he opens the book, he opens the page one by one.
In first page the father wrote, "I love you, my son."
He continually opens the book, until the last page, he finds a key and the text say, "This is a gift for you, son."
The boy is crying and feels very regret with his attitude to his father.
Note : love our parents when they still alive. Don't negative thinking to them. Because they just want the best things for their children. Include us...
Label: Motivation
16 September 2010
Hai hai haii.. Senangnya bisa mencuri kesempatan buat ngepos nih di blog. XD Dari tadi pagi, Iyit kerjaannya beresin rumah melulu. Sekarang pengen punya waktu santai sejenak nih sebelum memulai aktivitas selanjutanya. *apasih*
Nah, kawand. Inget ga dipostingan sebelumnya Iyit pergi ke PVJ ma mojHa dkk? Waktu itu Iyit nonton 1 film yang menurut Iyit keren banget! Beneran deh. Terharu nontonnya juga. Judulnya ituuu.... Hello stranger.
dari judul filmnya aja kita udah bisa nebak apa isi film itu kan? Hello= halo, stranger=orang asing. Jadi klo digabungin, halo orang asing. Nah udah pasti ada hubungannya ma orang asing-orang asingan.
Udah ya. Ga usah bertele-tele lagi kita langsung masuk ke inti dari postingan iniii...~ ^^Hello stranger, film besutan Bangjong Pisanthanakun, seorang sutradara Thailand, pas banget deh buat ditonton ma kamu-kamu yang suka romantisme. Film ini diperankan oleh Chantawich Tanasewi dan Nuengtida Sopon. Walaupun bertema romantisme, tapi di dalam film ini juga ada komedi-komedi yang bisa bikin anda tertawa terbahak-bahak.
Ceritanya bermula dari 2 orang Thailand yang sama-sama berlibur ke Korea. Sang cowo (Chantawich Tanasewi) nekat pergi ke Korea sendiri hanya membawa sebuah ransel. *cowonya mirip teuku wisnuuu XD* Si cowo berangkat dengam tur, sedangkan si cewe pergi sendiri. Waktu di Kores, si cowo dibawa ke tempat-tempat shooting serian Korea. Tapi ia ga menikmatinya sama sekali, menurut dia hal itu sangat konyol. Nah suatu malam pas jadwal masuk hotel. Dia ngerasa bosen di hotel. Jadi dia keluar hotel buat cari makanan. Taunya secara ga sengaja, dia minum sampe mabuk n ga tau jalan pulang. Jadi deh nyasar ke backpakersnya di cewe *cewenya cantiikk*. Waktu itu mereka blum kenal. Si cewe nemuin si cowo lagi kedinginan sambil meluk botol minum. Awalnya ma si cewe dibiarin. Tapi karena kasian. Ma si cewe ditarik ke dalam tempat naro sepatu n dibirarin tidur di sana cowonya. Trus ma si cewe dikasih selimut pake jaketnya si cewe. Paginya pas si cowo bangun, dia kaget ngeluat lingkungan yang asing buat dia. N inget dia pagi ini ada jadwal sama tournya. Si cewe kebetulan ada di samping di cowo buat ngambil jaketnya. Si cowo ga tau di cewe tu orang Thai juga, jadi nanya jam sama di cewe dengan bahasa Inggris dan buru-buru mau pergi sambil ngomel-ngomel pake bahasa Thai pas dia udah dikasih tau jamnya. Trus dia inget klo dia gtw jalan pulang. Jadinya aja nanya deh ke si cewe, tau ga hotel tempat dia nginep itu. Ma si cewe dikasih tau dalam bahasa Thai, jadi aja si cowo tau klo si cewe itu orang Thai. Karena ga ngerti penjelasan di cewe yang ribet, dia minta si cewe nganterin dia.
Aduh pusing yah pake si cewe si cowo trus? Kenapa ga pake nama aja coba? Dari sini mesti aku jelasin. Jadi tokoh utama di dalam cerita ini tu sebenernya ga punya nama. Yang ada cuman nama perkiraan. Kenapa bisa gitu? I'll explain it later. Jadi daripada pusing kita pake aja nama perkiraan. Si cewe = May. Si cowo = Darng.
Ok kita lanjut....
Pas dah dianter, awalnya tu salah tempat. Nah pas udah di tempat yang bener, ternyata tournya Dargn itu udah berangkat. Dargn marah kenapa dia ditinggal. Akhirnya karena dia sendiri di Korea n ga tau mau ngapain. Dia minta si May biar mau bareng ma dia. May awalnya ga mau, tapi karena diikutin n karena kasian ma Dargn. Akhirnya dia mau juga barengan ma Dargn. Karena si May itu tergila-gila ma serian Korea jadi dia ngajak Dargn buat nonton salah satu film Korea. Tapi sayang, tiket tinggal 1 jadi cuman May yang bisa masuk. Pas di situlah ketauan. Klo ternyata pacarnya May itu sangat sangat posesif *amit-amit aku punya cowo kayak gitu* Dan May nyembunyiin klo dia itu ke Korea. Tapi karena suatu hal, May ketauan ma cowonya klo dia ga ada di Thailand. Jadi mereka putus. May yang sakit hati akhirnya dihibur ma Dargn dengan diajak jalan-jalan. Mereka bersenang-senang, beli baju kembar, clubbing bareng, dll. Nah akhirnya tournya Dargn balik juga, jadi mereka mesti pisah. Tapi ntah kenapa dargn ngerasa ga rela pisah. Jadi mereka ga jadi pisah. Mereka ngabisin waktu bersama dan mutusin buat ga saling ngasih tau nama. Alesannya soalnya klo mereka ga kenal, mereka akan lebih bebas mengungkapkan isi hati mereka, tanpa takut ketauan karena di saat mereka pisah ga akan ada yang tau klo mereka pernah bersama. Trus mereka tu saling tebak-tebakan nama. Nah, terciptalah nama May dan Dargn dari sana.
Sebenarnya salah satu tujuan May ke Korea juga buat ngehadirin nikahan temennya. Karena mereka lagi bareng. May ajak aja Dargn sekalian. May sampe bela-belain maksa temennya manggil dia May biar Dargn ga tau nama aslinya. Dari perjalanan mereka itulah, jadi ketauan alesan Dargn ke Korea itu karena dia lagi patah hati juga. Mantannya minta nikah, tapi Dargn blum siap. Tapi sekarang Dargn nyesel, jadi May nyuruh Dargn buat ngirim surat aja. Taunya Dargn dapet kabar klo mantannya itu udah mau nikah ma orang lain. Jadi aja patah hati. Nah giliran nih sekarang May yang ngehibur. Dia aja Dargn main judi dan mereka menang! Jadi mereka sok gaya-gayaan beli barang mahal, mobil, dll. Trus mereka dapet kabar di daerah manaa gitu. Masih ada salju. Karena 2-2nya pengen ngeliat jadi mereka pergi bareng ke sana. May pengen coba telanjang di tengah salju n ngerasain sedingin apa salju itu dan Dargn pngen tau wasa salju itu kayak gimana. Pas balik darisana mereka sempat bertengkar dan dari sana mereka tau klo mereka saling suka. Nah akhirnya mereka bahagis melewati hari-hari lain. Tapi pas hari kepulangan mereka, tiba-tiba mantan Dargn dateng. Dargn yang masih bingung akhirnya kembali ke pacarnya. Tapi semakin dia pikir dia semakin yakin klo dia suka ma May.
Sisanya nonton sendiri yaah.. Cape ngetik nih Iyit. :p Intinya ceritanya tu serulah, romantis banget, udah gitu lucu lagi. Chantawich Tanasewi selain jadi pemeran utama, jadi penulis skrip juga loh! Keren kan? Nonton aja deehh.. Ga bakal nyesel! ^^
Label: Film
14 September 2010
Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.
Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.
Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking ,penumpang sangat penuh pada hari ini.
Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.
Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.
Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakan karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.
Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia mejawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak barang didalam pesawat.
Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet, pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik kepenumpang disebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakan segelas minuman teh dimeja dia, ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah,kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minunam kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.
Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.
Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik,putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat tiga di Peking. Anak sulung yang bekerja di kota menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi kedua orangtua tersebut tidak biasa tinggal di kota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking, anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking, tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya.
Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakankarung tersebut.
Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil? Dan meminta saya meletakan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya, kami semua sangat kaget.
Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa dimata seorang desa menjadi begitu berharga.
Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh didalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri, perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.
Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut dan menyembah kami, mengucapkan terima kasih dengan bertubi-tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, kami didesa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak, hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik,saya tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih kepada kalian.Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seseorang anggota yang bekerja dilapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.
Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam penumpang sudah saya jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain-lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah kami, kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya dimasa datang yaitu jangan memandang orang dari penampilan luar tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.
*Motivasi Dan Renungan Harian*
Label: Motivation
Haiii...^^ Sukacita banget Iyit hari ini. Beberapa hari ini sibuknya bukan main dan sekarang akhirnyaa bisa ol juga.^^ Btw, apa aja sih yang Iyit lakuin akhir-akhir ini? Banyak banget.. Dari pergi jalan-jalan, nginep di rumah temen, bersih-bersih rumah, dll.
Pas tgl 8 Iyit pergi jalan-jalan ma edbert, chika, eley, ma nana. Buat yang belum kenal yah perkenalkan. Mereka teman-temankuu.^^ Awalnya segituan doang tapi dah gitu ko vq (sepupu Iyit) nyusul n kita bermain bersama. Tadinya sih mau ice skating. Tapi ga jadi soalnya waktunya mepet jadi kita cuman main di gm, nonton, jalan-jalan. Pulangnya karena dianter pake motor ma koko, jadi aja keujanan. :( Untung ga sakit yah..
Nah, sampailah di tgl 9 Iyit nganterin mama ke bandara husein. Buat apa? Ga usah dijelasin detail bangetlah ya?? :p Abis nganter mama, sodara Iyit yang lain nganterin Iyit ke rumah mojHa. Iyit nginep di situ. Sekitaar.. 4 hari! Selama nginep kita ngadain pesta daster (pesta-pestaan sebenernya.. :p), trus sepeda-sepedahan (iyit dah lama banget ga naik sepeda jadi kagok..XD), nyobain makan pancake jugaa. Yummyy...^^ Pas hari Jumat kita juga bermain bersama ke PVJ *again*.
Di hari ke 4 papa Iyit jemput Iyit pagi-pagi di rumah monic. Nah, begitu pulaang. Cucin menumpuk, mba ga ada, debu di mana-mana, lantai kotor. Jadilah seharian yang Iyit lakuin cuman beres-beres rumah. Besoknya Iyit ma papa beres-beres rumah sambil lapin debu-debu. Dan ternyata banyak banget barang ga penting di rumah Iyit yang harus dibuang. Jadinyaa.. Sampah numpuk dan rumah terlihat lebih rapi... ^^
Yah gitu deh acara geje Iyit selama beberapa hari ini yang banyak menyita waktuu..
Label: Activity
7 September 2010
Ha! he! ho! Aduh dah lama banget Iyit ga ngepos di sini.^^ Kangen banget ma masa-masa SMP di mana segala sesuatu terasa ga seberat sekarang. Tapi itulah manusia bukan? Semakin dewasa ia bakal dihadapkan pada masalah yang semakin rumit yang bertujuan buat membentuk karakter dia agar dia siap terjun ke masyarakat. *jadinyambungpkngini*
Ok! Gimana kabar Iyit? Cukup baik... Gimana dengan kalian? Lagi banyak yang sakitkah? Di kelas Iyit sekarang lagi banyaaakkk banget yang sakit. Jangankan kelas Iyit, di SMP Iyit aja pada sakit semua. Kenapa? Soalnya kita baru aja nyelesain satu acara yaitu jubilium SMPK 1 BPK Penabur, yang cukup banyak menyita waktu kita ditambah kegiatan kita yang padat dan cuaca yang kurang mendukung. Iyit sendiri rada ga enak badan. :(
Btw, Iyit udah sekitar 2 ampe 3 bulan sekolah di SMAK 1 BPK Penabur. Tapi kayaknya Iyit blum pernah cerita yah tentang kehidupan sekolah Iyit? Pada mau tau? Mau? Mau? Mau?^^ *backsound:mauuuu*
Okay.. Let's start...
SMA itu secara keseluruhan asyik juga. Bayangkan! Kita boleh bawa hp. N yang asyiknya kebanyakan guru, klo kita hpnya ga sengaja bunyi, cuman ditegor doang. Ga akan disita. (Ga kayak SMP, bunyi=mampus aja deehh...) Trus seragam nasionalnya juga boleh keluar. Klopun ketauan ma guru paling cuman disuruh masukin. Dah gurunya pergi tinggal kita keluarin n berlanjutlah kegiatan di sekolah dengan tenang. Klo pun harus rapi paling saat razia, yang itu pun kayaknya cuman dilakuin 2 bulan sekali. Of course, pas razia anda harus rapi.^^
Guru-gurunya juga asyik deh. Blum pernah ketemu ma guru yang mooding, yang klo sekali marah bisa menggetarkan dunia. *lebaymode:ON* Baik-baik semualah pokoknya. Ada yang klo ngajar cerita trus (ujug-ujug ulangan aja tanpa dijelaskan apa-apa), ada yang di kelas kerjaannya godain cewe *hahaha*, ada juga yang lucu, bulat-bulat kayak bola.XD
Selain itu, sering banget liburnya. Pas persiapan UNITE aja, kita dikasih libur 1 minggu. Besoknya setelah acara UNITE libur lagi. Pokoknya asyik deh liburannya.^^
Tapi, setelah masuuukk.. *backsound:jengjengjengjeng*
PR menumpuk, ulangan sehari sampe 4. Waktu itu kelas Iyit kebagian ulangannya B.Ing:vocab, Mand, PKn, n Sosio. Mand oklah masih ga usah terlalu belajar. Sisanya hafalan semuaaa. Mau gimana belajarnya?? Tugasnya pun ga tanggung-tanggung ngasihnya. Banyaknya bukan main. Grrr...
Begitulah kehidupan di SMAK 1 BPK Penabur yang mengasyikkan sekaligus menyiksa. Btw, Iyit harus udahan dulu nih. THR (Tugas Hari Raya)sudah menanti untuk dikerjakan *cantwatch*. Btw, Happy holiday all..!^^
Label: Activity
5 Agustus 2010
Alohaaa...!!^^ Wah.. Akhir-akhir ini Iyit bahagia banget deh. Kenapa, kenapa?? Soalnya di sekolah Iyit lagi dikit PRnya. Jadi Iyit punya waktu buat ol n melakukan kegiatan lain yang ga mungkin dilakuin kalo banyak PR.
Ga kebayang yah. Udah mau 1 bulan Iyit sekolah di SMAK 1. Tambah lama tambah betah deh. Temen sekelas Iyit baik-baik n lucu-lucu. Ga garing n suka bercanda. Cukup menghibur buat bikin Iyit betah.^^
Iyit mau cerita dikit nih di sini tentang arti sebuah persahabatan.
*Cieh.. Gaya gitu ngomongnya. ^^v*
Pernah ga sih kalian punya seorang sahabat? Pasti pernah dong. Semua orang pasti punya sahabat. Dulu Iyit sering denger di film-film or tontonan lainnya tentang sahabat sejati. Awalnya Iyit ga ngerti apa sih sahabat sejati itu? Yang ada di bayangan Iyit, sahabat sejati itu kayak sahabat yang dah deket banget ma kita sampe kayak sodara aja, makan bareng, main bareng, dll. Pokoknya yang nyenengin deh.
Di saat Iyit lagi banyak masalah n lagi down-downnya pas kelas 8. Iyit berpikir ga ada yang namanya sahabat sejati di dunia ini. Sama kayak pemikiran semua orang neting di dunia. Hehehe...
Tapi sekarang, di saat Iyit dah dewasa satu tingkat Iyit baru ngerti apa itu sahabat sejati :
Sahabat sejati itu bukan orang yang selalu bersama denganmu di saat kamu seneng aja. Tapi di saat sedih juga. Dia menerima kamu apa adanya, mengerti keadaan kamu, dan di saat kamu melakukan kesalahan dia memberitahumu serta disaat kamu dihujat orang ia akan selalu berada di pihakmu berjalan berdampingan bersamamu.
Tapi itu ga berarti kamu selalu rukun ma dia. Adakalanya untuk menjadikan sebuah hubungan persahabatan menjadi persahabatan abadi, dibutuhkan sebuah pengorbanan dan proses.
Iyit ga nyadar akan hal itu dulu. Sehingga memperngaruhi pemikiran Iyit dan membuat Iyit menjadi orang yang neting.
Iyit punya temen dari SD. Dulu Iyit bisa kenal sama dia karena les gambar bareng. Awalnya cuman temen biasa, tapi karena dia baik banget Iyit jadi sering barengan ma dia. Tambah lama hubungan Iyit ma dia tambah deket. Ditambah pas kelas 6 sekelas, jadi lengkaplah sudah. SMP kita satu sekolah lagi. Dan hubungan kita masih cukup seket sampe awal kelas 9 ada suatu masalah. Dia suka ma 1 cowo yang udah punya cewe dan kebetulan cewenya cowo itu deket ma dia. Dia jadi ga enak ngomong ke cewe itu, sehingga dia sharing ke Iyit. Singkat cerita, terjadi kesalahpahaman antara Iyit n dia. Iyit cuman bercanda n salah informasi, pokoknya intinya dia kira Iyit suka ma cowo yang dia suka itu dengan cara ngebohongin dia. Awalnya Iyit ga sadar, soalnya emang dasarnya kita ga satu kelas n klo ketemu ya nyapa aja biasa. Tapi dia tiba-tiba ngomong ke Iyit suatu hari sambil minta maaf. Saat itu Iyit cukup kesal karena kejadian itu murni kesalahpahaman dan dia juga mengakui. Akhirnya dia minta maaf dan Iyit maafin tapi Iyit tetep ga bisa berhenti kesel ma dia. Akhirnya dia Iyit jauhin.
Pada akhir kelas 9 secara ga sengaja Iyit ma dia deket lagi karena sama-sama ngikutin suatu event. Dari situ kita jadi cerita banyak tentang masa lalu n masalah kita saat itu. Sampai sekarang. Dan sekarang, dia udah memenuhi semua kriteria seorang sahabat sejati.^^
Buat nemuin seorang sahabat sejati itu perlu proses yang panjang. Iyit yakin semua orang punya sahabatnya masing-masing. Cuman waktunya kapan, itu yang tidak bisa ditentukan. Jadi buat kalian yang belum ada, sabar yaaa..^^ Segala sesuatu akan indah pada waktunya...
Label: Motivation
1 Agustus 2010
Seorang lelaki berumur 92 tahun yang mempunyai selera tinggi, percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri, yang selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi, dengan rambutnya yang teratur rapi meskipun dia buta, masuk ke panti jompo hari ini.
Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal, sehingga dia harus masuk ke panti jompo.
Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Ketika dia berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator, aku menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya.
Saya menyukainya, katanya dengan antusias seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing.
Pak, Anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan tersebut.
Hal itu tidak ada hubungannya, dia menjawab. Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal. Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak, tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur tapi bagaimana aku mengatur pikiranku.
Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur. Aku punya sebuah pilihan; aku bisa menghabiskan waktu
di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku karena ada bagian tubuhnya yang tidak bisa berfungsi lagi, atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian yang masih berfungsi.
Setiap hari adalah hadiah, dan selama mataku terbuka, aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan. Hanya untuk kali ini dalam hidupku.
Umur yang sudah tua adalah seperti simpanan dibank. Kita akan mengambil dari yang telah kita simpan. Jadi, nasehatku padamu adalah untuk menyimpan sebanyak-banyaknya kebahagiaan di bank kenangan kita. Terima kasih padamu yang telah mengisi bank kenanganku. Aku sedang menyimpannya.
*/Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:/*
*/ 1. Bebaskan hatimu dari rasa benci./*
*/ 2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran./*
*/ 3. Hiduplah dengan sederhana./*
*/ 4. Berikan lebih banyak (give more)/*
*/ 5. Jangan terlalu banyak mengharap (expectless)/*
Label: Motivation
Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokkan
tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok
yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor cicak yang terperangkap di antara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah surat.
Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek surat itu, ternyata surat tersebut telah ada disitu 10 tahun yang lalu ketika rumah itu pertama kali dibuat.
Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.
Orang itu lalu berpikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada surat itu! Bagaimana ia makan?
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu. Apa yang dilakukan dan dimakannya hingga dapat bertahan. Kemudian, tidak tahu dari mana datangnya, seekor cicak lain muncul dengan makanan di mulutnya.....AHHH !!!.
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak lain yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta, cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor cicak itu. Apa yang dapat dilakukan oleh cinta? Tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, cicak itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu mengagumkan.
Jangan Pernah Mengabaikan Orang Yang Kita Sayangi !!!
Label: Motivation
16 Juli 2010
Hola, hola, hola...!!^^ Wah dah lamaaa banget Iyit ga ngepos yah. Pada kangen ga nih? *narsiesstadiumduapuluh* Klo Iyit sih kangen banget ngepos di blog ini. (Bukan ma kaliannya yaaa...) Btw, Iyit mau nyombong dikit nih buat anak-anak SMP n SD. (Buat SMA ma kuliah sih pasti kalah)
Finally, I'm a senior high school student... Yeeeeeyyyy...!!^^
Yah begitulah. Dengan seragam baru, sekolah baru, teman yang sebagian kecil baru, dll. Yang paling mengasyikan Iyit dah boleh bawa HP!! (Baru gede satu tingkat aja bangga banget yah?) Harus dong! Artinya Iyit bukan anak kecil lagi deh.^^
Nah, kemarin-kemarin ini Iyit baru ngejalanin MOS. MOSnya agak berbeda yah ma SMP. Lebih asyik SMA sih. Tapi... Ngga deh ada asyiknya sendiri.^^ Bedanya klo di SMA ada acara nginep di luar sekolahnya.
Jadi begitulah. Tanggal 5,6,7 Juli 2010, Iyit dan temen-temen seangkatan lain pergi ke sekesalam buat ngejalanin Masa Orientasi Siswa kita. Di sana ada banyak banget sesi yang bikin kita cape. Ada juga sesi aneh yah ice breaking gitulah. Bayangkan dong! Sekolah Iyit itu kayaknya, klo bikin album buat MOS bisa sampai 2 album deh. Laguuuu terus ga abis-abis. Dah tu geje banget lagi albumnya. Hahahaha...XD
Yang asyik tu waktu malam kesenian neh. Jadi dari tiap kelompok itu kita harus nampilin sesuatu. Rame deh. Dari yang paling garing ampe paling rame semuanya ada. Kebetulah kelompok Iyit kebagian kabaret. Jadinya gampang. *menghembuskannafaskemenangan* Cukup bagus kabaretnya. Sengganya waktu kita disuruh berhenti karena waktu udah habis yang lain suruh lanjut. Artinya dapet tanggapan positif kan? Ga itu aja. Kita juga ada explore. Dan yang membuat Iyit syok setengah mati. Itu jalan explorenya licinnya minta ampun. Ampe kayaknya mau jalan berdiri tegak aja ga bisa. Mesti nyerodot. N parahnya klo lagi manjat harus ngerangkak. Sialnya, kaki Iyit nyemplung satu ke dalam lumpur yang sampai saat ini ga bisa bersih sepenuhnya. (Padahal sepatu kesayangan Iyit. T-T)
Dan seperti itulah acara MOS rame nan menyeramkan dari sekolah Iyit. Yang lebih horrornya lagi, baru 4 hari sekolah. PR sudah menumpuk. Bahagianya Iyit ga jadi masuk Aksel. Klo ngga kebayang deh bakal kayak apa.
Label: Event
23 Juni 2010
Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu dan polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kata terakhir yang ia tinggalkan adalah aku pernah datang dan aku sangat penurut. Anak ini rela melepaskan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan
kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.
Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat di mana papanya menemukan anak kecil tersebut di atas hamparan rumput. Di sanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12.
Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, "saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya
makan". Kemudian papanya memberikan dia nama Yu Yuan.
Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada ASI dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil, anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Di tengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.
Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua,
sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.
Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di
sekolahnya diceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.
Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia.
Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi, saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara, tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut sehingga papanya membawa Yu Yuan ke
puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Di pahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa. Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri di kursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena
papanya merasa tidak enak, kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.
Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar $ 300.000. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang
ke sanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu-satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.
Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir di kala kata-kata belum sempat terlontar. "Papa saya ingin mati". Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, "Kamu baru berumur 8 tahun,
kenapa mau mati". "Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini."
Pada tanggal 18 Juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri. Hari itu juga setelah pulang ke rumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: "Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya, lihatlah foto ini". Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan
kemudia memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti
selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin.
Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamannya
sendiri dan akhirnya menyebar ke seluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke seluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini. Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.
Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese di dunia saja telah mengumpulkan 560.000 dollar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.
Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan.
Ada seorang teman di e-mail bahkan menulis: "Yu Yuan anakku yang tercinta, saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta."
Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita di dalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi, Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu Yuan yang dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perermpuannya, air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.
Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, "Anak yang baik". Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen di mana Yu Yuan hidup dan
sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan di pencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari
tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.
Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut, fisik Yu Yuan semakin lemah.
Pada tanggal 20 Agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan: "Tante, kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, "karena mereka semua adalah orang yang baik hati". Yu Yuan kemudia berkata : "Tante, saya juga mau menjadi orang yang baik hati". Wartawan itupun menjawab, "Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling
membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik". Yu Yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. "Tante, ini adalah surat wasiat saya."
Fu Yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut, ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan di atas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.
Dalam satu artikel itu, nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Di belakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong,....... Dan dia
juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. "Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada
pemimpin palang merah, setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh". Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.
Aku pernah datang dan aku sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 Agustus, karena pendarahan di pencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula-mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat
pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis. Semua orang ingin membantu meringankan penderitaannya, tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air sungguh telah pergi ke dunia lain.
Di kecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumupuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan "Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil di atas langit, kepakkanlah kedua sayapmu. Terbanglah..............." demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut.
Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Di depan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan
kepergian Yu Yuan.
Di depan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Di atas batu nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh" (30 Nov 1996 - 22 Agustus 2005). Dan di belakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah di saat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.
Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.
Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. "Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami di atas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata "Aku pernah datang dan aku sangat patuh".
******************
Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati kita. Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari kalangan dunia. Walaupun hidup serba kekurangan, dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan
pribadi seorang Pengasih.
Label: Motivation
"Ada orang yang masuk ke dalam hidup kita dan berlalu dengan cepat. Ada yang tinggal beberapa lama dan meninggalkan jejak dalam hati kita. Dan diri kita pun tak akan sama seperti sebelumnya."
Sumber tak diketahui
Dia Memberi Tahu, Menangis itu Tak Apa-apa
Bersahabat dekat dengan seseorang itu membutuhkan banyak pengertian, waktu dan rasa percaya. dengan semakin dekatnya masa hidupku yang tidak pasti, teman-temanku adalah hartaku yang paling berharga.
Erynn Miller, usia 18
Setelah berpisah betahun-tahun, aku bertemu lagi dengannya tadi malam. Ia sengsara. Ia mengecat rambutnya, mencoba menyembunyikan warna aslinya, sama seperti penampilan yang kasar menyembunyikan ketidakbahagiaannya yang mendalam. Ia ingin mengobrol, jadi kami berjalan-jalan. Sementara aku memikirkan masa depanku, formulir pendaftaran perguruan tinggi yang baru tiba, ia memikirkan masa lalunya, rumah yang baru ditinggalkannya. Lali ia bicara. Ia bercerita tentang pacarnya-dan aku pun melihat hubungan cinta yang bergantung pada seorang lelaki bertipe dominan. Ia bercerita tentang obat-obat terlarang-dan aku melihat bahwa obat adalah pelariannya. Ia bercerita tentang cita-citanya-dan aku melihat impian materi yang tidak realistis. Ia bercerita dirinya memerlukan seorang teman-dan aku melihat harapan, karena paling tidak aku bisa memberikannya kepadanya.
Kami dulu berkenalan di kelas 2 SD. Giginya baru tanggal, dan aku sedang merindukan teman-temanku. Aku baru saja pindah melintasi benua, menemukan ayunan besi yang dingin dan wajah mengejek yang dingin di luar pintu P.S. 174, sekolah baruku. Aku bertanya padanya apakah aku boleh meminjam buku komik Archie miliknya, meskipun aku tak begitu suka komik; dia bilang boleh, meskipun dia tak begitu suka berbagi. Mungkin kami sama-sama mencari senyuman. Dan kami menemukannya. Kami menemukan seseorang untuk teman cekikikan waktu telah malam larut, seseorang untuk menghirup susu coklat hangat bersama di musim salju yang dingin saat sekolah diliburkan dan kami sering duduk berdua dekat jendela, memandang salju turun tiada henti.
Pada musim panas, di kolam renang, aku disengat lebah. Ia menggenggam tanganku dan mengatakan padaku bahwa dia akan menemaniku dan kalau aku mau menangis itu tak apa-apa-jadi aku pun mmenangis. Pada musin gugur, kami menyapu daun hingga menjadi tumpukan, lalu bergiliran melompatinya tanpa rasa takut karena kami tahu bahwa kasur warna-warni itu akan menahan tubuh kami kalau kami jatuh.
Hanya sekarang, dia sudah jatuh dan tak ada yang menangkapnya. Kami sudah berbulan-bulan tidak mengobrol, dan kami bertahun-tahun tidak bertemu. Aku sudah pindah ke California, dan dia pindah dari rumahnya. Pengalaman kami terpisahkan jarak bermil-mil, membuat hati kami berjauhan, lebih jauh daripada benua yang baru dilintasinya. Melalui kata-katanya aku merasa terasing, tapi melalui matanya aku merasakan kehausannya. Ia membutuhkan dukungan dalam usahanya mencari kekuatan dan awal baru. Ia memerlukanku sebagai temannya. Jadi aku menggenggam tangannya dan mengatakan bahwa aku akan menemaninya dan kalai ia mau menangis, itu tak apa-apa- dan dia pun menangis.
Daphna Renan
(Dikutip dari : Chicken Soup for the Teenage Soul)
*******************
Kita tidak boleh memilih teman. Pernahkah terpikirkan teman kita yang nakal, atau "pemake", dll itu, mereka melakukan hal itu karena keadaan yang memaksa mereka dan mereka terlalu lelah untuk dapat berpikir waras dengan akal sehat? Atau mungkin mereka bahkan menyesal telah masuk ke zona hitam tersebut tapi sudah tak bisa menarik diri keluar? Justru kita, yang harus membantu menariknya keluar dari zona tersebut, sebagai seorang sahabat. Seorang sahabat sejati tidak hanya ada pada saat suka, tetapi pada saat duka sekalipun, ia tetap ada di sampingmu.
Label: Book
18 Juni 2010
"Segala macam hubungan antarmanusia itu mirip pasir dalam genggamanmu. Jika berada pada telapak tangan yang terbuka, pasir itu akan tetap pada tempatnya. Namun jika kau kepalkan tanganmu erat-erat untuk mempertahankannya pasir iru akan menyembul melalui sela-sela jemarimu. mungkin ada yang tersisa dalam tanganmu, tapi kebanyakan akan jatuh. Pacaran adalah seperti itu. Kalau dipertahankan dengan longgar, dengan menghormayi dan membebaskan orang lain, hubungan cinta itu akan tetap utuh. Tapi jika digenggam terlalu erat, terlalu memiliki, maka hubungan cinta itu akan terlepas dan hilang."
Kaleel Jamison, The Nibble Theory
Perubahan Hidup
Saat aku 16 tahun dan duduk di kelas 2 SMU, kejadian terburuk yang mungkin kualami benar-benar terjadi. Orangtuaku memutuskan untuk pindah dari Texas ke Arizona. Aku hanya punya waktu dua minggu untuk membereskan semua "urusanku" dan pindah sebelum sekolah dimulai. Aku harus meninggalkan pekerjaanku yang pertama, pacarku, dan sahabatku, lalu harus memulai lembaran hidup baru. Aku sungguh membenci orangtuaku yang sudah menghancurkan hidupku.
Kukatakan pada semua orang bahwa aku tidak ingin tinggal di Arizona dan akan kembali ke Texas pada kesempatan pertama. Waktu tiba di Arizona, kupastikan semua orang tahu bahwa pacarku dan sahabatku sedang menungguku di Twxas. Aku bertekad untuk menjaga jarak sengan semua orang; toh aku akan segera pergi lagi.
Tibalah hari pertama sekolah, dan aku sungguh sengsara. Aku hanya bisa memikirkan teman-temanku di Texas dan betapa inginnya aku bersama-sama mereka. Untuk beberapa la, Hidupku serasa sudah berakhir. Namun pada akhirnya, keadaan mulai membaik.
Dalam pelajaran kedua kelad akutansi, aku pertama kali melihatnya. Dia pemuda yang jangkung, langsing, dan benar-benar tampan. Mata birunya sangat indah. Dia duduk hanya tiga kursi di sebelahku, di barisan terdepan. Merasa tak ada ruginya, aku memutuskan untuk mengajaknya ngobrol.
"Hai, kenalkan, aku Sheila. Kamu siapa?" aku bertanya dengan logat Texas.
Pemuda di sebelahnya mengira aku menyapanya, dan dia menjawab, "Mike"
"Oh, hai, Mike," aku mencoba ramah. "Siapa namamu?" Aku bertanya lagi, menatap si mata biru.
Dia menoleh ke belakang, seakan tak percaya bahwa aku menyapanya. "Chris," jawabnya pelahan.
"Hai, Chris!" aku tersenyum. Lalu aku kembali menekuni perkerjaanku.
Aku dan Chris mulai berteman. Kamu senang mengobrol berdua di kelas. Chris seorang atlet sekolah, sedangkan aku menjadi anggota band. Di SMU, para murid berpendapat bahwa dua kelompok itu tidak boleh berteman. Kami sering bertemu di kegiatan sekolah, tetapi pada umumnya persahabatan kami hanya di dalam empat dinding kelas akutansi.
Chris lulus tahun itu, dan kami menjalani kehidupan masing-masing selama beberapa tahun. Lalu, pada suatu hari dia datang menemuiku saat aku sedang bekerja di sebuah toko di mal. Aku senang sekali bertemu dengannya. Dia menemaniku saat waktu istirahat tiba, dan kami pun mengobrol seperti dulu. Tekanan dari teman-temannya sesama atlet telah menyurut, dan kami menjadi teman akrab. Hubungan dengan pacarku di Texas sudah tak penting lagi buatku. Kurasakan ikatanku dengan Chris semakin lama semakin kuat, menggantikan hubunganku dengan pacar yang di Texas.
Sudah setahun berlalu sejak kepindahanku dari Texas, dan Arizona sudah semakin terasa seperti rumah saja. Chris menemaniku ke pesta sekolah; kami datang bersama dua temannya sesama atlet dan pasangan mereka. Malam pesta itu mengubah hubungan kami untuk selamanya; aku diterima oleh teman-temannya dan hal itu membuat Chris merasa lebih nyaman. Akhirnya, hubungan kami diketahui semua orang.
Chris merupakan seorang yang istimewa selama masa-masa sulit dalam kehidupanku. Hubungan kamu berkembang menjadi hubungan cinta yang kuat. Sekarang aku mengerti bahwa orangtuaku mengajak keluargaku pindah ke Arizona bukan untuk melukai hatiku, meskipun pada waktu itu memang itulah yang kurasakan. Sekarang aku yakin bahwa semua hal yang terjadi ada alasannya. Sebab, kalau aku tidak pindah ke Arizona, aku tak akan pernah bertemu dengan pria idamanku.
Sheila K. Reyman
(Dikutip dari : Chicken Soup for the Teenage Soul)
****************
Nah, kawand. Kadang kita merasa apa yang orang lain lakukan ke kita itu benar-benar sesuatu yang buruk dan kita bersedih atas hal itu. Tapi, kta tidak akan pernah tahu masa depan. Kita juga tidak akan pernah bisa meramalkan, bahwa apa yang kita anggap buruk, ternyata memberikan kita kebaikan di masa depan.
Label: Book
Hai, all!! ^^ Bertemu lagi deh dengan Iyit di sini. *sowhat??* Nah, Iyit pengen cerita dikit nih. Akhir-akhir ini Iyit lagi baca salah satu buku yang judulnya Chicken Soup. Iyit yakin banget kalian semua pasti dah tau buku apa itu. Maklum, begitu terkenalnya Chicken Soup. Buat yang penggemar baca pasti dah pernah baca. N buat yang bukan paling ngga dah pernah denger buku yang satu itu. Buat yang ngga sama sekali?? Mati aja looee.. Qdink..^^
Buku itu keren banget menurut Iyit. Di sana dibagi jadi 8 tema. Yang masing-masing tema punya beberapa ceritanya sendiri. Yang pastinya kisah nyata n cocok banget buat jadi pembelajaran dan perenungan bagi kita.
Sedikit mirip buku motivasi, tapi menurut Iyit lebih mirip ke buku perenungan. Kita diajak buatmenyelesaikan masalah yang ada di dunia ini, tidak hanya melewati kata-kata bijak yang kadang sulit sekali dilakukan. Tapi, kita diajak melihat masalah tersebut dari fakta yang ada dalam pengalaman orang lain.
Here is the book :
Judul : Chicken Soup for the Teenage Soul
Pengarang : Jack Canfield, Mark Victor Hansen, Kimberly Kirbeger
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Iyit berniat buat share isi buku itu ke kalian semua lewat blog ini. Dari 8 bagian Iyit bakal ngambil masing-masing 1 cerita yang menurut Iyit kita banget sebagai remaja. Yah, moga-moga bisa kelar semua sih. Maklum, pinjeman.. Hehehe. Takutnya ntar kelamaan minjam orangnya marah lagi.^^ Semoga berguna!
Label: Book
16 Juni 2010
Hai hai hai!! Bertemu lagi dengan Iyit di sini! ^^ *So what??* Huahh.. Hari ini bener-bener hari yang melelahkan berkesan juga. Dari pagi Iyit dah bangun jam 7 pagi (Bayangkan! Liburan bangun jam 7 pagi?? Apa kata dunia?? =p) betapa rajinnya Iyit hari ini. Padahal biasanya klo lburan kayak gini kayaknya Iyit paling pagi bangun jam 9 deh.. *kebo*
Kenapa Iyit harus bangun jam 7 hari ini? Karena Iyit anak baik yang pagi-pagi harus bangun buat les Matematika *pedetingkattinggi*.^^ Padahal hari ini Iyit ada lat nari di sekolah jam 7, tapi karena les jam 8 Iyit jadi ga bisa ikut deh. Masa baru pergi trus cmn ikut lat 15 menit pulang lagi? Kan ga lucu gitu...
Akhirnya, jadilah Iyit bangun jam 7 (yang sepertinya telah dikatakan berulang-ulang sampe bosen). Yah.. Tapi ga pas banget jam 7, maklum.. Hehehe... Iyit masih ngantuk n matanya terasa ditimpa beban 10 kg *lebaysangat* jadi matanya sulit untuk dibuka. Jadilah bangun jam 7.30 (daritadi miter-muter taunya bangun jam 7.30, bukan jam 7. zzzz..)
Setelah bangun kayaknya Iyit ga keburu mandi lagi, jadi Iyit cepet-cepet sarapan. Soalnya Iyit lesnya di rumah n pake meja makan. Jadi biar mejanya bisa diberesin gitu maksudnya. Selesai makan, ternyata Monic dateng (Iyit les ma Monic), tapi guru lesnya belum dateng. Jadi aja kita nungguin dulu.
1 jam.....
2 jam.....
Sang guru les (baca : koko sepupu) Iyit belum dateng-dateng juga. Wah Iyit ma MojHa mulai bingung nih,.. Janjian jam 8, tapi ditunggu dari jam 7 ga dateng-dateng. Tiba-tiba hape Iyit bunyi. Ting tong.... (bunyinya emang kayak bunyi bel rumah) Isi smsnya kayak gini.
Aduhh.. MaapH yit. Koko lupa kalian les jam 8 hari ini.
Koko kira jam 1. Kita mulai les jam 10 aja ya..
MaapH banget..
Bah... Jadi ternyata, Iyit daritadi bangun dengan menahan hasrat untuk tidur kembali, sang koko malah enak-enakan tidur dan lupa ada les.. Kasihan sekali. Ck ck ck.. *dramatissangat*
Jadilah kesempatan baik untuk Iyit mandi, Iyit pun mandi n setelah beres. Iyit kebingungan.
MojHa : Ngapain yah yit kita??
Iyit : Iya yah. Ngapain yah? Ga ada kerjaan nih.
Akhirnya kita memutuskan untuk buka internet. Search macem-macem dari yang paling penting ampe ga penting. =p
Setelah kita ol beberapa waktu yang, akhirnya ko vq (nama koko sepupu Iyit alias guru les) dateng juga (dengan ngaret setengah jam dari waktu perjanjian yaitu jam 10. Telat mode : on). Kita pun segera memulai les. Maklum, dah kebuang 2 jam dengan sia-sia.
Kebetulan hari ini emang jadwal kita buat MID tes (les aja ada MID tes. Riwueh ya.. Wkwkwkwk.) Kita disodorin 3 set soal.
30 menit pertama... 15 soal terselesaikan, otak masih jernih, yah lumayanlah..
15 menit berikutnya... 6 soal terselesaikan, otak masih 'agak' jernih, bolehlah..
30 menit berikutnya... 7 soal terselesaikan, otak 'agak' stress, apa-apaan nih?!!!
45 menit berikutnya... 5 soal terselesaikan, otak sangat stress, mati aja gw!!
Soalnya mantap banget deh!! Setelah melewati perjuangan yang melelahkan (mendaki gunung, melewati gunung sahara, berguling-guling di kutub utara) akhirnya tu soal beres juga. Tibalah saat Iyit untuk menuju rumah Nana berlatih dance buat acara tgl 2 Juli.
Asyik banget deh latihan dance kali ini. Ntah karena Iyit yang emang lagi niat latihan atau apa. Yang jelas kerasanya beda deh!! Ga terasa waktu udah nunjukin jam 8, n papa Iyit dah sms klo dia dah ada di depan rumah ngejemput Iyit. N Iyit pun pulang, makan, mandi.
Sampe tadi rambut Iyit masih basah *abiskeramas*, jadi aja ga bisa tidur (klo ga basah, kayaknya sekarang Iyit udah tidur di kasur yang nyaman, ditemani bantal guling, n dilapisi selimut lembut, nyaman, nan hangat. *enaknyaaa*) Tapi sekarang rambutnya dah lumayan kering sih. Jadi keliatannya sudah waktunya tidur deh. Ok deh. It's a bedtime, guys. Have a good rest! ^^ I'm extremely tired now. So, hoaaammm... Good night!^^
Label: Activity
14 Juni 2010
Menurut kamu dimana letak kebahagiaan itu???
seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan,lewatlah sebuah motor di depan mereka, berkatalah petani ini pada istrinya "lihatlah bu,betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu,meskipun mereka juga kehujanan, tapi mereka bisa cepat sampai dirumah, tidak seperti kita yang harus lelah berjalan untuk sampai kerumah".
Sementara itu pengendara sepeda motor dan istrinya yang sedang berboncengan di bawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil pick up lewat didepan mereka, pengendara motor itu berkata kepada istrinya "lihat bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil itu, mereka tidak perlu kehujanan seperti kita".
Di dalam mobil pick up yang dikendarai sepasang suami istri terjadi perbincangan ketika sebuah mobil sedan Mercy lewat dihadapan mereka "lihatlah bu, betapa bahagia orang yang naik mobil bagus itu, mobil itu pasti nyaman di kendarai,tidak seperti mobil kita yang sering mogok".
Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yang berjalan bergandengan tangan di bawah guyuran air hujan, pria kaya itu berkata dalam hatinya "betapa bahagianya suami istri itu, mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini, sementara aku dan istriku tidak pernah punya waktu untuk berdua karena kesibukan kami masing masing".
Kebahagiaan tak akan pernah kau miliki jika kau hanya melihat kebahagiaan milik orang lain,dan selalu membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain.
Bersyukurlah atas hidupmu supaya kau tau di mana kebahagiaan itu berada...
Label: Motivation
12 Juni 2010
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....
Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu. Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya".
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka.
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang".
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!". Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!". Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu. Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya? Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia. :') Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir.
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut.
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu. Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa.
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain. Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan. Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!" Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin.
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya....
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia. Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik. Bahagiakanlah ia bersama suaminya."
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk.
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.
Papa telah menyelesaikan tugasnya.
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.
Label: Motivation
11 Juni 2010
Ibu Kita Adalah Orang Yang Paling Mulia Di Dunia Ini
0 komentar Diposting oleh Iyit Benusia di 23.15Alkisah, ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Sang pria berasal dari keluarga kaya, dan merupakan orang yang terpandang di kota tersebut. Sedangkan sang wanita adalah seorang yatim piatu, hidup serba kekurangan, tetapi cantik, lemah lembut, dan baik hati. Kelebihan inilah yang membuat sang pria jatuh hati.
Sang wanita hamil di luar nikah. Sang pria lalu mengajaknya menikah, dengan membawa sang wanita ke rumahnya. Seperti yang sudah mereka duga, orang tua sang pria tidak menyukai wanita tsb. Sebagai orang yang terpandang di kota tsb, latar belakang wanita tsb akan merusak reputasi keluarga. Sebaliknya, mereka bahkan telah mencarikan jodoh yang sepadan untuk anaknya. Sang pria berusaha menyakinkan orang tuanya, bahwa ia sudah menetapkan keputusannya, apapun resikonya bagi dia.
Sang wanita merasa tak berdaya, tetapi sang pria menyakinkan wanita tsb bahwa tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Sang pria terus berargumen dengan orang tuanya, bahkan membantah perkataan orangtuanya, sesuatu yang belum pernah dilakukannya selama hidupnya (di zaman dulu, umumnya seorang anak sangat tunduk pada orang tuanya).
Sebulan telah berlalu, sang pria gagal untuk membujuk orang tuanya agar menerima calon istrinya. Sang orang tua juga stress karena gagal membujuk anak satu-satunya, agar berpisah dengan wanita tsb, yang menurut mereka akan sangat merugikan masa depannya.
Sang pria akhirnya menetapkan pilihan untuk kawin lari. Ia memutuskan untuk meninggalkan semuanya demi sang kekasih. Waktu keberangkatan pun ditetapkan, tetapi rupanya rencana ini diketahui oleh orang tua sang pria. Maka ketika saatnya tiba, sang ortu mengunci anaknya di dalam kamar dan dijaga ketat oleh para bawahan di rumahnya yang besar.
Sebagai gantinya, kedua orang tua datang ke tempat yang telah ditentukan sepasang kekasih tsb untuk melarikan diri. Sang wanita sangat terkejut dengan kedatangan ayah dan ibu sang pria. Mereka kemudian memohon pengertian dari sang wanita, agar meninggalkan anak mereka satu-satunya. Menurut mereka, dengan perbedaan status sosial yang sangat besar, perkawinan mereka hanya akan menjadi gunjingan seluruh penduduk kota, reputasi anaknya akan tercemar, orang-orang tidak akan menghormatinya lagi. Akibatnya, bisnis yang akan diwariskan kepada anak mereka akan bangkrut secara perlahan2.
Mereka bahkan memberikan uang dalam jumlah banyak, dengan permohonan agar wanita tsb meninggalkan kota ini, tidak bertemu dengan anaknya lagi, dan menggugurkan kandungannya. Uang tsb dapat digunakan untuk membiayai hidupnya di tempat lain.
Sang wanita menangis tersedu-sedu. Dalam hati kecilnya, ia sadar bahwa perbedaan status sosial yang sangat jauh, akan menimbulkan banyak kesulitan bagi kekasihnya. Akhirnya, ia setuju untuk meninggalkan kota ini, tetapi menolak untuk menerima uang tsb. Ia mencintai sang pria, bukan uangnya. Walaupun ia sepenuhnya sadar, jalan hidupnya ke depan akan sangat sulit.
Ibu sang pria kembali memohon kepada wanita tsb untuk meninggalkan sepucuk surat kepada mereka, yang menyatakan bahwa ia memilih berpisah dengan sang pria. Ibu sang pria kuatir anaknya akan terus mencari kekasihnya, dan tidak mau meneruskan usaha orang tuanya. "Walaupun ia kelak bukan suamimu, bukankah Anda ingin melihatnya sebagai seseorang yang berhasil? Ini adalah untuk kebaikan kalian berdua", kata sang ibu.
Dengan berat hati, sang wanita menulis surat. Ia menjelaskan bahwa ia sudah memutuskan untuk pergi meninggalkan sang pria. Ia sadar bahwa keberadaannya hanya akan merugikan sang pria. Ia minta maaf karena telah melanggar janji setia mereka berdua, bahwa mereka akan selalu bersama dalam menghadapi penolakan-penolakan akibat perbedaan status sosial mereka. Ia tidak kuat lagi menahan penderitaan ini, dan memutuskan untuk berpisah. Tetesan air mata sang wanita tampak membasahi surat tersebut.
Sang wanita yang malang tsb tampak tidak punya pilihan lain. Ia terjebak antara moral dan cintanya. Sang wanita segera meninggalkan kota itu, sendirian. Ia menuju sebuah desa yang lebih terpencil. Disana, ia bertekad untuk melahirkan dan membesarkan anaknya.
==========0000000000==============
Tiga tahun telah berlalu. Ternyata wanita tersebut telah menjadi seorang ibu. Anaknya seorang laki-laki. Sang ibu bekerja keras siang dan malam, untuk membiayai kehidupan mereka. Di pagi dan siang hari, ia bekerja di sebuah industri rumah tangga, malamnya, ia menyuci pakaian2 tetangga dan menyulam sesuai dengan pesanan pelanggan. Kebanyakan ia melakukan semua pekerjaan ini sambil menggendong anak di punggungnya. Walaupun ia cukup berpendidikan, ia menyadari bahwa pekerjaan lain tidak memungkinkan, karena ia harus berada di sisi anaknya setiap saat. Tetapi sang ibu tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya?
Di usia tiga tahun, suatu saat, sang anak tiba-tiba sakit keras. Demamnya sangat tinggi. Ia segera dibawa ke rumah sakit setempat. Anak tsb harus menginap di rumah sakit selama beberapa hari. Biaya pengobatan telah menguras habis seluruh tabungan dari hasil kerja kerasnya selama ini, dan itupun belum cukup. Ibu tsb akhirnya juga meminjam ke sana-sini, kepada siapapun yang bermurah hati untuk memberikan pinjaman.
Saat diperbolehkan pulang, sang dokter menyarankan untuk membuat sup ramuan, untuk mempercepat kesembuhan putranya. Ramuan tsb terdiri dari obat2 herbal dan daging sapi untuk dikukus bersama. Tetapi sang ibu hanya mampu membeli obat2 herbal tsb, ia tidak punya uang sepeserpun lagi untuk membeli daging. Untuk meminjam lagi, rasanya tak mungkin, karena ia telah berutang kepada semua orang yang ia kenal, dan belum terbayar.
Ketika di rumah, sang ibu menangis. Ia tidak tahu harus berbuat apa, untuk mendapatkan daging. Toko daging di desa tsb telah menolak permintaannya, untuk bayar di akhir bulan saat gajian.
Diantara tangisannya, ia tiba-tiba mendapatkan ide. Ia mencari alkohol yang ada di rumahnya, sebilah pisau dapur, dan sepotong kain. Setelah pisau dapur dibersihkan dengan alkohol, sang ibu nekad mengambil sekerat daging dari pahanya. Agar tidak membangunkan anaknya yang sedang tidur, ia mengikat mulutnya dengan sepotong kain. Darah berhamburan. Sang ibu tengah berjuang mengambil dagingnya sendiri, sambil berusaha tidak mengeluarkan suara kesakitan yang teramat sangat.
Hujan lebatpun turun. Lebatnya hujan menyebabkan rintihan kesakitan sang ibu tidak terdengar oleh para tetangga, terutama oleh anaknya sendiri. Tampaknya langit juga tersentuh dengan pengorbanan yang sedang dilakukan oleh sang ibu.
==========0000000000==============
Enam tahun telah berlalu, anaknya tumbuh menjadi seorang anak yang tampan, cerdas, dan berbudi pekerti. Ia juga sangat sayang ibunya. Di hari minggu, mereka sering pergi ke taman di desa tersebut, bermain bersama, dan bersama2 menyanyikan lagu "Shi Sang Chi You Mama Hau" (terjemahannya "Di Dunia ini, hanya ibu seorang yang baik").
Sang anak juga sudah sekolah. Sang ibu sekarang bekerja sebaga penjaga toko, karena ia sudah bisa meninggalkan anaknya di siang hari. Hari2 mereka lewatkan dengan kebersamaan, penuh kebahagiaan. Sang anak terkadang memaksa ibunya, agar ia bisa membantu ibunya menyuci di malam hari. Ia tahu ibunya masih menyuci di malam hari, karena perlu tambahan biaya untuk sekolahnya. Ia memang seorang anak yang cerdas.
Ia juga tahu, bulan depan adalah hari ulang tahun ibunya. Ia berniat membelikan sebuah jam tangan, yang sangat didambakan ibunya selama ini. Ibunya pernah mencobanya di sebuah toko, tetapi segera menolak setelah pemilik toko menyebutkan harganya. Jam tangan itu sederhana, tidak terlalu mewah, tetapi bagi mereka, itu terlalu mahal. Masih banyak keperluan lain yang perlu dibiayai.
Sang anak segera pergi ke toko tsb, yang tidak jauh dari rumahnya. Ia meminta kepada kakek pemilik toko agar menyimpan jam tangan tsb, karena ia akan membelinya bulan depan. "Apakah kamu punya uang?" tanya sang pemilik toko. "Tidak sekarang, nanti saya akan punya", kata sang anak dengan serius.
Ternyata, bulan depan sang anak benar2 muncul untuk membeli jam tangan tsb. Sang kakek juga terkejut, kiranya sang anak hanya main2. Ketika menyerahkan uangnya, sang kakek bertanya "Dari mana kamu mendapatkan uang itu? Bukan mencuri kan?". "Saya tidak mencuri, kakek. Hari ini adalah hari ulang tahun ibuku. Saya biasanya naik becak pulang pergi ke sekolah. Selama sebulan ini, saya berjalan kaki saat pulang dari sekolah ke rumah, uang jajan dan uang becaknya saya simpan untuk beli jam ini. Kakiku sakit, tapi ini semua untuk ibuku. O ya, jangan beritahu ibuku tentang hal ini. Ia akan marah" kata sang anak. Sang pemilik toko tampak kagum pada anak tsb.
Seperti biasanya, sang ibu pulang dari kerja di sore hari. Sang anak segera memberikan ucapan selamat pada ibu, dan menyerahkan jam tangan tsb. Sang ibu terkejut bercampur haru, ia bangga dengan anaknya. Jam tangan ini memang adalah impiannya. Tetapi sang ibu tiba2 tersadar, dari mana uang untuk membeli jam tsb. Sang anak tutup mulut, tidak mau menjawab.
"Apakah kamu mencuri, Nak?" Sang anak diam seribu bahasa, ia tidak ingin ibu mengetahui bagaimana ia mengumpulkan uang tersebut. Setelah ditanya berkali2 tanpa jawaban, sang ibu menyimpulkan bahwa anaknya telah mencuri. "Walaupun kita miskin, kita tidak boleh mencuri. Bukankah ibu sudah mengajari kamu tentang hal ini?" kata sang ibu.
Lalu ibu mengambil rotan dan mulai memukul anaknya. Biarpun ibu sayang pada anaknya, ia harus mendidik anaknya sejak kecil. Sang anak menangis, sedangkan air mata sang ibu mengalir keluar. Hatinya begitu perih, karena ia sedang memukul belahan hatinya. Tetapi ia harus melakukannya, demi kebaikan anaknya.
Suara tangisan sang anak terdengar keluar. Para tetangga menuju ke rumah tsb heran, dan kemudian prihatin setelah mengetahui kejadiannya. "Ia sebenarnya anak yang baik", kata salah satu tetangganya. Kebetulan sekali, sang pemilik toko sedang berkunjung ke rumah salah satu tetangganya yang merupakan familinya.
Ketika ia keluar melihat ke rumah itu, ia segera mengenal anak itu. Ketika mengetahui persoalannya, ia segera menghampiri ibu itu untuk menjelaskan. Tetapi tiba-tiba sang anak berlari ke arah pemilik toko, memohon agar jangan menceritakan yang sebenarnya pada ibunya.
"Nak, ketahuilah, anak yang baik tidak boleh berbohong, dan tidak boleh menyembunyikan sesuatu dari ibunya". Sang anak mengikuti nasehat kakek itu. Maka kakek itu mulai menceritakan bagaimana sang anak tiba2 muncul di tokonya sebulan yang lalu, memintanya untuk menyimpan jam tangan tsb, dan sebulan kemudian akan membelinya. Anak itu muncul siang tadi di tokonya, katanya hari ini adalah hari ulang tahun ibunya. Ia juga menceritakan bagaimana sang anak berjalan kaki dari sekolahnya pulang ke rumah dan tidak jajan di sekolah selama sebulan ini, untuk mengumpulkan uang membeli jam tangan kesukaan ibunya.
Tampak sang kakek meneteskan air mata saat selesai menjelaskan hal tsb, begitu pula dengan tetangganya. Sang ibu segera memeluk anak kesayangannya, keduanya menangis dengan tersedu-sedu?."Maafkan saya, Nak."
"Tidak Bu, saya yang bersalah"???..
===========000=================
Sementara itu, ternyata ayah dari sang anak sudah menikah, tetapi istrinya mandul. Mereka tidak punya anak. Sang ortu sangat sedih akan hal ini, karena tidak akan ada yang mewarisi usaha mereka kelak.
Ketika sang ibu dan anaknya berjalan2 ke kota, dalam sebuah kesempatan, mereka bertemu dengan sang ayah dan istrinya. Sang ayah baru menyadari bahwa sebenarnya ia sudah punya anak dari darah dagingnya sendiri. Ia mengajak mereka berkunjung ke rumahnya, bersedia menanggung semua biaya hidup mereka, tetapi sang ibu menolak. "Kami bisa hidup dengan baik tanpa bantuanmu."
Berita ini segera diketahui oleh orang tua sang pria. Mereka begitu ingin melihat cucunya, tetapi sang ibu tidak mau mengizinkan.
===========000==================
Di pertengahan tahun, penyakit sang anak kembali kambuh. Dokter mengatakan bahwa penyakit sang anak butuh operasi dan perawatan yang konsisten. Kalau kambuh lagi, akan membahayakan jiwanya.
Keuangan sang ibu sudah agak membaik, dibandingkan sebelumnya. Tetapi biaya medis tidaklah murah, ia tidak sanggup membiayainya.
Sang ibu kembali berpikir keras. Tetapi ia tidak menemukan solusi yang tepat. Satu2nya jalan keluar adalah menyerahkan anaknya kepada sang ayah, karena sang ayahlah yang mampu membiayai perawatannya.
Maka di hari Minggu ini, sang ibu kembali mengajak anaknya berkeliling kota, bermain2 di taman kesukaan mereka. Mereka gembira sekali, menyanyikan lagu "Shi Sang Chi You Mama Hau", lagu kesayangan mereka. Untuk sejenak, sang ibu melupakan semua penderitaannya, ia hanyut dalam kegembiraan bersama sang anak.
Sepulang ke rumah, ibu menjelaskan keadaannya pada sang anak. Sang anak menolak untuk tinggal bersama ayahnya, karena ia hanya ingin dengan ibu. "Tetapi ibu tidak mampu membiayai perawatan kamu, Nak" kata ibu.
"Tidak apa2 Bu, saya tidak perlu dirawat. Saya sudah sehat, bila bisa
bersama2 dengan ibu. Bila sudah besar nanti, saya akan cari banyak uang
untuk biaya perawatan saya dan untuk ibu. Nanti, ibu tidak perlu bekerja
lagi, Bu", kata sang anak. Tetapi ibu memaksa akan berkunjung ke rumah
sang ayah keesokan harinya. Penyakitnya memang bisa kambuh setiap saat.
Disana ia diperkenalkan dengan kakek dan neneknya. Keduanya sangat senang melihat anak imut tersebut. Ketika ibunya hendak pulang, sang anak meronta2 ingin ikut pulang dengan ibunya. Walaupun diberikan mainan kesukaan sang anak, yang tidak pernah ia peroleh saat bersama ibunya, sang anak menolak. "Saya ingin Ibu, saya tidak mau mainan itu", teriak sang anak dengan nada yang polos. Dengan hati sedih dan menangis, sang ibu berkata "Nak, kamu harus dengar nasehat ibu. Tinggallah di sini. Ayah, kakek dan nenek akan bermain bersamamu."
"Tidak, aku tidak mau mereka. Saya hanya mau ibu, saya sayang ibu, bukankah ibu juga sayang saya? Ibu sekarang tidak mau saya lagi", sang anak mulai menangis. Bujukan demi bujukan ibunya untuk tinggal di rumah besar tsb tidak didengarkan anak kecil tsb. Sang anak menangis tersedu2 "Kalau ibu sayang padaku, bawalah saya pergi, Bu". Sampai pada akhirnya, ibunya memaksa dengan mengatakan "Benar, ibu tidak sayang kamu lagi. Tinggallah disini", ibunya segera lari keluar meninggalkan rumah tsb. Tampak anaknya meronta2 dengan ledakan tangis yang memilukan.
Di rumah, sang ibu kembali meratapi nasibnya. Tangisannya begitu menyayat hati, ia telah berpisah dengan anaknya. Ia tidak diperbolehkan menjenguk anaknya, tetapi mereka berjanji akan merawat anaknya dengan baik. Diantara isak tangisnya, ia tidak menemukan arti hidup ini lagi. Ia telah kehilangan satu2nya alasan untuk hidup, anaknya tercinta.
Kemudian ibu yang malang itu mengambil pisau dapur untuk memotong urat nadinya. Tetapi saat akan dilakukan, ia sadar bahwa anaknya mungkin tidak akan diperlakukan dengan baik. Tidak, ia harus hidup untuk mengetahui bahwa anaknya diperlakukan dengan baik. Segera, niat bunuh diri itu dibatalkan, demi anaknya juga.
============000=========
Setahun berlalu. Sang ibu telah pindah ke tempat lain, mendapatkan kerja yang lebih baik lagi. Sang anak telah sehat, walaupun tetap menjalani perawatan medis secara rutin setiap bulan.
Seperti biasa, sang anak ingat akan hari ulang tahun ibunya. Uang pun dapat ia peroleh dengan mudah, tanpa perlu bersusah payah mengumpulkannya. Maka, pada hari tsb, sepulang dari sekolah, ia tidak pulang ke rumah, ia segera naik bus menuju ke desa tempat tinggal ibunya, yang memakan waktu beberapa jam. Sang anak telah mempersiapkan setangkai bunga, sepucuk surat yang menyatakan ia setiap hari merindukan ibu, sebuah kartu ucapan selamat ulang tahun, dan nilai ujian yang sangat bagus. Ia akan memberikan semuanya untuk ibu.
Sang anak berlari riang gembira melewati gang-gang kecil menuju rumahnya. Tetapi ketika sampai di rumah, ia mendapati rumah ini telah kosong. Tetangga mengatakan ibunya telah pindah, dan tidak ada yang tahu kemana ibunya pergi. Sang anak tidak tahu harus berbuat apa, ia duduk di depan rumah tsb, menangis "Ibu benar2 tidak menginginkan saya lagi."
Sementara itu, keluarga sang ayah begitu cemas, ketika sang anak sudah terlambat pulang ke rumah selama lebih dari 3 jam. Guru sekolah mengatakan semuanya sudah pulang. Semua tempat sudah dicari, tetapi tidak ada kabar. Mereka panik. Sang ayah menelpon ibunya, yang juga sangat terkejut. Polisi pun dihubungi untuk melaporkan anak hilang.
Ketika sang ibu sedang berpikir keras, tiba2 ia teringat sesuatu. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia terlalu sibuk sampai melupakannya. Anaknya mungkin pulang ke rumah. Maka sang ayah dan sang ibu segera naik mobil menuju rumah tsb. Sayangnya, mereka hanya menemukan kartu ulang tahun, setangkai bunga, nilai ujian yang bagus, dan sepucuk surat anaknya. Sang ibu tidak mampu menahan tangisannya, saat membaca tulisan2 imut anaknya dalam surat itu.
Hari mulai gelap. Mereka sibuk mencari di sekitar desa tsb, tanpa mendapatkan petunjuk apapun. Sang ibu semakin resah. Kemudian sang ibu membakar dupa, berlutut di hadapan altar Dewi Kuan Im, sambil menangis ia memohon agar bisa menemukan anaknya.
Seperti mendapat petunjuk, sang ibu tiba2 ingat bahwa ia dan anaknya pernah pergi ke sebuah kuil Kuan Im di desa tsb. Ibunya pernah berkata, bahwa bila kamu memerlukan pertolongan, mohonlah kepada Dewi Kuan Im yang welas asih. Dewi Kuan Im pasti akan menolongmu, jika niat kamu baik. Ibunya memprediksikan bahwa anaknya mungkin pergi ke kuil tsb untuk memohon agar bisa bertemu dengan dirinya.
Benar saja, ternyata sang anak berada di sana. Tetapi ia pingsan, demamnya tinggi sekali. Sang ayah segera menggendong anaknya untuk dilarikan ke rumah sakit. Saat menuruni tangga kuil, sang ibu terjatuh dari tangga, dan berguling2 jatuh ke bawah.
============000==============
Sepuluh tahun sudah berlalu. Kini sang anak sudah memasuki bangku kuliah. Ia sering beradu mulut dengan ayah, mengenai persoalan ibunya. Sejak jatuh dari tangga, ibunya tidak pernah ditemukan. Sang anak telah banyak menghabiskan uang untuk mencari ibunya kemana2, tetapi hasilnya nihil.
Siang itu, seperti biasa sehabis kuliah, sang anak berjalan bersama dengan teman wanitanya. Mereka tampak serasi. Saat melaju dengan mobil, di persimpangan sebuah jalan, ia melihat seorang wanita tua yang sedang mengemis. Ibu tsb terlihat kumuh, dan tampak memakai tongkat. Ia tidak pernah melihat wanita itu sebelumnya. Wajahnya kumal, dan ia tampak berkomat-kamit.
Di dorong rasa ingin tahu, ia menghentikan mobilnya, dan turun bersama pacar untuk menghampiri pengemis tua itu. Ternyata sang pengemis tua sambil mengacungkan kaleng kosong untuk minta sedekah, ia berucap dengan lemah "Dimanakah anakku? Apakah kalian melihat anakku?"
Sang anak merasa mengenal wanita tua itu. Tanpa disadari, ia segera menyanyikan lagu "Shi Sang Ci You Mama Hau" dengan suara perlahan, tak disangka sang pengemis tua ikut menyanyikannya dengan suara lemah. Mereka berdua menyanyi bersama. Ia segera mengenal suara ibunya yang selalu menyanyikan lagu tsb saat ia kecil, sang anak segera memeluk pengemis tua itu dan berteriak dengan haru "Ibu? Ini saya ibu".
Sang pengemis tua itu terkejut, ia meraba2 muka sang anak, lalu bertanya, "Apakah in kamu?" "Benar bu, saya adalah anak ibu". Keduanya pun berpelukan dengan erat, air mata keduanya berbaur membasahi bumi. Karena jatuh dari tangga, sang ibu yang terbentur kepalanya menjadi hilang ingatan, tetapi ia setiap hari selama sepuluh tahun terus mencari anaknya, tanpa peduli dengan keadaaan dirinya. Sebagian orang menganggapnya sebagai orang gila.
============000=============
Dalam kondisi kritis, Ibu kita akan melakukan apa saja demi kita. Ibu bahkan rela mengorbankan nyawanya.
Simaklah penggalan doa keputusasaan berikut ini, di saat Ibu masih muda, ataupun disaat Ibu sudah tua :
1. Anakku masih kecil, masa depannya masih panjang. Oh Tuhan, ambillah
aku sebagai gantinya.
2. Aku sudah tua, Oh Tuhan, ambillah aku sebagai gantinya.
Diantara orang2 disekeliling Anda, yang Anda kenal, Saudara/I kandung Anda, diantara lebih dari 6 Milyar manusia, siapakah yang rela mengorbankan nyawanya untuk Anda, kapan pun, dimana pun, dengan cara apapun ?
Tidak diragukan lagi
"Ibu kita adalah Orang Yang Paling Mulia di dunia ini"
Label: Motivation