16 Februari 2010
Hi, friend! 2 hari yang lalu tepat tanggal 14 Februari 2010 kita ngerayain 2 moment berharga buat orang etnis chinese. Dan 1 moment berharga di luar chinese. Apa itu? YupH... Bener banget. Valentine day n chinese new year. Biasanya klo valentine kita ngapain sih? Yg pastinya bagi-bagi coklat n tukeran kado ma temen atau sahabat dan orang-orang tercinta. Klo chinese new year? jawabannya gampang banget. Angpau!^^
Gimana sejarahnya sampai ke 2 moment itu ada sekarang? Versi yang beredar sekarang untuk 2 hari raya itu banyak banget. Let's see...
Imlek
Ada yang bilang perayaan Imlek/Yin Li/ Anno Confuciani/Teth (Vietnam) menurut sejarah secara umum dan kenegaraan, dimulai pada zaman dinasti Han sekitar 206 SM-220 M (dah lama banget...), di mana kaisar pertamanya yang bernama Han Wu Di (keturunan dari Liu Bang yaitu orang yang berhasil menumbangkan dinasti Qin yang tirani 221 SM-207 SM).
Han Wu Di merupakan seorang Konfusianis sejati, yang terlalu sejatinya dia sampai-sampai memakai konsep Konfusianisme dalam menjalankan segenap pemerintahannya, dan ternyata jalan yang diambilnya tidaklah salah sebab dinasti Han-lah yang paling sukses dan berhasil dalam sejarah dinasti mana pun di Cina. Dinasti Han juga merupakan dinasti terlama dalam peradaban bangsa Cina, bahkan sampai sekarang pun hampir semua orang Cina merasa sangat bangga jika disebut sebagai orang Han.
Perayaan Imlek sebenarnya sudah ada sejak zaman dinasti Xia (2100-1600 SM), dinasti ini didirikan oleh Yu The Great, yang merupakan penyelamat banjir ketika Cina dilanda air bah.
Penanggalan Imlek yang dihitung berdasarkan perhitungan lunar/bulan ditetapkan oleh Han Wu Di berdasarkan tahun kelahiran Konfusius/Khonghucu, yang jatuh pada tahun 551 SM, sehingga terkadang oleh para sarjana barat Imlek dikenal dengan istilah Anno Confuciani karena berdasarkan perhitungan tahun kelahirannya Confucius (Sima Qian, The Great History/Shi Ji).
Dan kebetulan juga karena begitu tepatnya perhitungan lunar bagi kepentingan pertanian dan astronomi Hong Shui, Feng Shui, dan keperluan lainnya perhitungan ini tidak mengalami perubahan yang signifikan sampai dinasti Qing (1644-1911) yang merupakan dinasti terakhir di Cina.
Menurut versi lain, dulu di china ada sebuah monster besar yang tinggal di balik gunung bernama "Nian" (yang berarti "tahun"). Nian selalu keluar pada malam sebelum perayaan tahun baru untuk mencari mangsa. Nian mempunyai mulut yang besar yang dapat menelan manusia dalam sekali gigit. Sehingga, banyak penduduk yang takut padanya. merekapun berkumpul untuk mencari cara mengusir nian. Dan dari diskusi mereka, mereka mengetahui bahwa Nian takut akan warna merah, bunyi meletup, dan bunyi mercon. Oleh karena itu, pada malam sebelum perayaan tahun baru. Masyarakat keluar dan menyiapkan dirinya dengan memakai pakaian warna merah, memainkan mercon, dan memainkan petasan. Ternyata Nian ketakutan dan lari terbirit-birit karenanya. Sejak saat itu Nian tidak pernah muncul lagi.
Ada juga yang mengatakan bahwa tahun baru imlek itu juga merupakan perayaan para petani atas hasil panen mereka dan menyambut musim semi. Sehingga, sering disenut juga 春節 Chūnjié (Festival Musim Semi / Spring Festival).
Sedangkan tradisinya sendiri memiliki banyak makna. Misalkan tidak boleh menyapu dan mengepel pada hari perayaan tahun baru maksudnya adalah agar rejeki atau hokkienya tidak tersapu. Angpao melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik. Kue keranjang yang dipercaya untuk diberikan pada Dewa Tungku agar berkata yang manis-manis saat melaporkan tugasnya ada juga makna lain yaitu kue keranjang bisa digunakan untuk cadangan makanan disaat panen tidak berhasil, karena tahan lama.
Ada juga makna dibalik hidangan-hidangan yang biasa disajikan :
1. Jeruk : warna kuning seperti emas yang melambangkan keberuntungan. Makin besar jeruk yang dihidangkan, makin besar rejeki yang didapat.
2. Bakso ikan : bentuknya bulat melambangkan berkumpulnya seluruh anggota keluarga dan berkelimpahan rejeki.
3. Kue Ku : berbentuk kura-kura. Hal ini melambangkan agar panjang umur seperti kura-kura.
4. Rebung : untuk meningkatkan status sosial, rejeki dan bisnis agar lebih baik.
5. Taoge : lambang kesuburan dan untuk memperlancar segalanya.
6. Ikan : lambang kemakmuran.
7. Lapis legit : berarti rejeki manis berlapis-lapis.
Bagaimana dengan valentine?
Sama halnya dengan xin jia, valentine juga memiliki banyak versi.
1. Menurut para ahli, asal mula Valentine itu berkaitan dengan St. Valentine. Ia adalah seorang pria Roma yang menolak melepaskan agama Kristen yang diyakininya.
Ia meninggal pada 14 Februari 269 Masehi, bertepatan dengan hari yang dipilih sebagai pelaksaan ‘undian cinta’. Legenda juga mengatakan bahwa St. Valentine sempat meninggalkan ucapan selamat tinggal kepada putri seorang narapidana yang bersahabat dengannya. Di akhir pesan itu, ia menuliskan : “Dari Valentinemu”.
Sementara itu sebuah cerita lain mengatakan bahwa Saint Valentine adalah seorang pria yang membaktikan hidupnya untuk melayani Tuhan di sebuah kuil pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Ia dipenjarakan atas kelancangannya membantah titah sang kaisar. Baru pada tahun 496 Masehi, pendeta Gelasius menetapkan 14 Februari sebagai hari penghormatan bagi Valentine.
Akhirnya secara bertahap 14 Februari menjadi hari khusus untuk bertukar surat cinta dan St. Valentine menjadi idola para pecinta. Datangnya tanggal itu ditandai dengan pengiriman puisi cinta dan hadiah sederhana, semisal bunga. Sering juga untuk merayakan hari kasih sayang ini dilakukan acara pertemuan besar atau bahkan permainan bola.
Di AS, Miss Esther Howland tercatat sebagai orang pertama yang mengirimkan kartu valentine pertama. Acara Valentine mulai dirayakan besar-besaran semenjak tahun 1800 dan pada perkembangannya, kini acara ini menjadi sebuah ajang bisnis yang menguntungkan.
Perlahan semarak hari kasih sayang ini merebak keluar dan menular pada masyarakat di seluruh dunia dibumbui dengan versi sentimentak tentang makna valentine itu sendiri. Bahkan anak-anak kecil pun tertular dengan wabah ini, mereka saling berkirim kartu dengan teman-temannya di sekolah untuk menunjukkan rasa sayang mereka.
2. Asal mula hari Valentine tercipta pada jaman kerajaan Romawi. Menurut adat Romawi, 14 Februari adalah hari untuk menghormati Juno. Ia adalah ratu para dewa dewi Romawi. Rakyat Romawi juga menyebutnya sebagai dewi pernikahan. Di hari berikutnya, 15 Februari dimulailah perayaan ‘Feast of Lupercalia.’
Pada masa itu, kehidupan belum seperti sekarang ini, para gadis dilarang berhubungan dengan para pria. Pada malam menjelang festival Lupercalia berlangsung, nama-nama para gadis ditulis di selembar kertas dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas kaca. Nantinya para pria harus mengambil satu kertas yang berisikan nama seorang gadis yang akan menjadi teman kencannya di festival itu.
Tak jarang pasangan ini akhirnya saling jatuh cinta satu sama lain, berpacaran selama beberapa tahun sebelum akhirnya menikah. Dibawah pemerintahan Kaisar Claudius II, Romawi terlibat dalam peperangan. Claudius yang dijuluki si kaisar kejam kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat armada perangnya.
Ia yakin bahwa para pria Romawi enggan masuk tentara karena berat meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Akhirnya ia memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Saint Valentine yang saat itu menjadi pendeta terkenal di Romawi menolak perintah ini.
Ia bersama Saint Marius secara sembunyi-sembunyi menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta. Namun aksi mereka diketahui sang kaisar yang segera memerintahkan pengawalnya untuk menyeret dan memenggal pendeta baik hati tersebut.
Ia meninggal tepat pada hari keempat belas di bulan Februari pada tahun 270 Masehi. Saat itu rakyat Romawi telah mengenal Februari sebagai festival Lupercalia, tradisi untuk memuja para dewa. Dalam tradisi ini para pria diperbolehkan memilih gadis untuk pasangan sehari.
Dan karena Lupercalia mulai pada pertengahan bulan Februari, para pastor memilih nama Hari Santo Valentinus untuk menggantikan nama perayaan itu. Sejak itu mulailah para pria memilih gadis yang diinginkannya bertepatan pada hari Valentine.
Beberapa tradisi dalam valentine's day adalah :
– Selama beberapa tahun di Inggris, banyak anak kecil di dandani layaknya anak dewasa pada hari Valentine. Mereka berkeliling dari rumah ke rumah sambil bernyanyi.
– Di Wales, para pemuda akan menghadiahkan sendok kayu pada kekasihnya pada hari kasih sayang itu. Bentuk hati dan kunci adalah hiasan paling favorit untuk diukir di atas sendok kayu tersebut.
– Pada jaman Romawi kuno, para gadis menuliskan namanya di kertas dan memasukkan ke dalam botol. lalu para pria akan mengambil sah satu kertas tersebut untuk melihat siapakan yang akan menjadi pasangan mereka dalam festifal tersebut.
– Di Negara yang sama, para gadis akan menerima hadiah berupa busana dari para pria. Jika ia menerima hadiah tersebut, ini pertanda ia bersedia dinikahi pria tersebut.
– Beberapa orang meyakini bahwa jika mereka melihat robin melayang di udara saat hari Valentine, ini berarti ia akan menikah dengan seorang pelaut. Sementara jika seorang wanita melihat burung pipit, maka mereka akan menikah dengan seorang pria miskin. Namun mereka akan hidup bahagia. Sementara jika mereka melihat burung gereja maka mereka akan menikah dengan jutawan.
– Sebuah kursi cinta adalah kursi yang lebar. Awalnya kursi ini dibuat untuk tempat duduk seorang wanita (jaman dahulu wanita mengenakan busana yang sangat lebar). Belakangan kursi cinta dibuat untuk tempat duduk dua orang. dengan cara ini sepasang kekasih bisa duduk berdampingan.
– Pikirkan lima atau enam nama pria (jika anda wanita) atau lima atau enam nama wanita (jika anda pria) yang ingin anda nikahi. Lalu putarlah setangkai apel sambil menyebut nama tersebut satu persatu. Anda akan menikah dengan nama yang anda sebut saat tangkai tersebut lepas dari buahnya.
– Petiklah sekuntum bungan dandelion yang tengah mengembang. Tiuplah putik-putik pada bunga tersebut, lalu hitunglah putik yang tersisa. Itu adalah jumlah anak yang akan anda miliki setelah menikah.
– Jika anda memotong sebuah apel pada tengahnya dan menghitung jumlah biji di dalamnya, ini juga bisa menunjukkan jumlah anak yang akan anda miliki setelah menikah.
Lalu bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” (www.korrnet.org) mengatakan kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri. (Masa sih?)
(Kutipan dari berbagai sumber)
Ternyata dari 2 moment itu aja udah banyak banget versi sejarah n mitos yang beredar. Lantas mana yang harus kita percayai? Sampai saat ini belum ada yang dapat membuktikan kebenarannya. Sehingga, itu tergantung kepada kepercayaanmu.^^
Label: Event